MAKALAH MANAJEMEN
PERENCANAAN PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Disusun oleh :
Fitri Hermawati B 211 13 0152
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur
atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah, rahmat, karunia serta
hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah Perencanaan PT Telkom
Makalah ini disusun dengan tujuan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen.Untuk itu saya selaku
penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.Terutama kepada dosen mata kuliah Manajemen yang telah memberikan
bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat
mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, saya mohon
kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya kembali lebih baik
dari sebelumnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi
saya selaku penyusun.
Semarang, 27 Desember 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
DAFTAR ISI . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .. . . . . . . . . . iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 2
1.3. Tujuan Pembahasan Makalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 2
1.4. Vis i. . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . 2
1.5. Misi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . 2
1.6. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . 2
1.7. Inisiatif Strategis. . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . 2
BAB II ISI
A.
Teori .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . 4
B.
Pengelolaan Tata Kelola
Perencanaan Perusahaan . . . . . . . . . . . .
. . . . . . 6
C.
Analisis Perencanaan Strategi PT Telekomunikasi Indonesia.
. . . . . . . . . 8
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . 11
Saran
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 12
DAFTAR
PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan
jaringan di wilayah Indonesia.Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara
yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas
Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh
publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New
York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan public offering
without listing (“POWL“) di Jepang.
Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan
beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik
menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple
Access atau “CDMA”) maupun Global System for Mobile Communication (“GSM”) serta
layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar layanan
telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan
aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES.
Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis
Perusahaan yang bersifat legency, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut
sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada
produk berbasis kreatif digital.Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk
terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri
ini yang sangat terbuka.
Adalah obsesi Perusahaan untuk
secara berkelanjutan membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah menjadi
perusahaan dengan skala besar, dengan tetap mengutamakan peningkatan
kesejahteraan masyarakat luas.Selain itu, Perusahaan juga terus melakukan
diversifikasi usaha baik melalui merger ataupun akuisisi.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
tahapan perencanaan dalam PT Telekomunkasi Indonesia ?
2. Bagaimana perencanaan strategisPT Telekomunikasi Indonesia ?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Untuk
mengetahui tahapan – tahapan perencanaan dalam PT Telakomunikasi Indonesia.
2. Untuk
mengetahui bagaimana perencanaan strategis pada PT Telekomunikasi Indonesia.
1.4. Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,
Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan
regional.
1.5.Misi
1. Menyediakan layanan Telecommunication,
Information, Media dan Edutainment (TIME) yang berkualitas
tinggi dengan harga yang kompetitif.
2. Menjaga model pengelolaan korporasi.
1.6.Tujuan
Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency
&meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari
pendapatan industri pada tahun 2015.
1.7.Inisiatif Strategis
1. Mengoptimalkan layanan sambungan
telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline(”FWL”).
2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis
sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access
(”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
4. Mengintegrasi solusi bagi UKM,
Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5. Mengembangkan layanan Teknologi
Informasi termasuk e-payment.
6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi pada
peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan Next Generation
Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support
system, Customer support system and Enterprise relations management).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan
pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya
perusahaan.
BAB II
ISI
A. Teori
1. Definisi
Sebuah perusahaan atau organisasi memiliki tujuan untuk
menjadi lebih baik dan lebih besar dalam perkembangannya ke depan. Keberhasilan
sebuah perusahaan atau organisasi ini bergantung pada banyak faktor, salah satu
faktor yang mempengaruhinya adalah perencanaan strategis (strategic planning).
Secara umum, perencanaan strategis dapat diartikan sebagai proses pengambilan
keputusan strategis oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mencapai
tujuan perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam hal ini, langkah
strategis yang diambil dalam sebuah perencanaan strategis mengandalkan segala
aspek yang ada di perusahaan atau organisasi tersebut.
2. Manfaat perencanaan
strategis
Perencanaan untuk mengambil langkah strategis bukan tanpa
tujuan.Perusahaan atau organisasi yang mengambil langkah strategis memilki
tujuan, yaitu goal positif untuk kemajuan perusahaan. Berikut ini manfaat dari
pengambilan langkah strategis bagi perusahaan :
Menyediakan kerangka kerja untuk pengembangan anggaran
Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu perusahaan
untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya, termasuk modal dan sumber daya manusia. Perencanaan stratgeis ini
diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan perusahaan dalam penyusunan dan
pengembangan anggaran.
Sebagai alat pengembangan manajemen
Sebagai alat manajemen dalam hal pendidikan dan pelatihan
manajemen unggul, perencanaan langkah strategis diharapkan dapat melengkapi
para manajer untuk mengembangkan pemikiran tentang strategi dan pelaksanaan
dari strategi tersebut.
Memaksa manajemen untuk berfikir jangka panjang
Para manajer perusahaan cenderung mengalami kekhawatiran
tentang masalah-masalah taktis dan pengelolaan urusan bisnis yang rutin
dibandingkan dengan melakukan atau menciptakan terobosan untuk masa depan
perusahaan. Proses pengambilan langkah strategis ini akan memaksa para manajer
untuk meluangkan waktu dan kesempatannya agar memikirkan berbagai masalah
jangka panjang perusahaan.
Alat untuk mensejajarkan manajer dengan strategi perusahaan
Debat, diskusi, dan negoisasi yang terjadi dalam proses
perencanaan strategis dapat menyatukan dan mensejajarkan kedudukan manajer
dengan strategi tersebut.
3. Proses
perencanaan strategis
Evaluasi strategi lama
Dalam proses ini, perusahaan melakukan review dan evaluasi
terhadap strategi yang telah dijalankan perusahaan, apakah strategi tersebut
memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian sasaran perusahaan atau
tidak.
Memutuskan asumsi dan pedoman
Dengan mempertimbangakan evaluasi terhadap strategi lama,
perusahaan memasukkan berbagai asumsi untuk merencanakan rencana strategi yang
baru.Asumsi tersebut meliputi pendapatan dan produk domestik bruto (PDB), tarif
tenaga kerja, tingkat suku bunga, harga jual, dan kondisi pasar. Asumsi-asumsi
ini akan diperiksa kembali dan jika memungkinkan dapat diubah dengan memasukkan
tambahan asumsi baru.
Menyusun perencanaan strategis (tahap pertama)
Dengan memakai asumsi, pedoman, dan tujuan perusahaan, unit bisnis
membuat desain awal dari langkah perencanaan strategis.Dalam rencana
pengambilan langkah strategis ini dimasukkan rencana operasi yang berbeda
dengan rencana yang telah dijalankan perusahaan, misalnya perubahan dalam
strategi pemasaran.
Analisis
Ketika atasan atau kantor pusat menerima rencana yang
diajukan unit bisnis, atasan akan melakukan analisis terhadap rencana tersebut,
apakah rencana tersebut memberikan goal poisitif bagi kemajuan perusahaan atau
tidak. Dalam tahap ini, atasan akan memberikan masukan-masukan terhadap rencana
strategi tersebut.
Menyusun perencanaan strategis (tahap kedua)
Pada proses ini, unit bisnis menyusun kembali perencanaan
strategis dengan mempertimbangkan masukan yang diberikan atasan.
Mereview dan menetapkan perencanaan strategis
Setelah dilakukan beberapa kali revisi terhadap perencanaan
strategis yang diajukan, atasan memberikan persetujuan terhadap perencanaan
strategis tersebut dan kemudian unit bisnis menetapkan perencanaan tersebut
sebagai perencanaan strategis perusahaan.
B. Pengelolaan Tata Kelola Perencanaan Perusahaan
Sistem perencanaan Perusahaan disusun untuk memberikan
pedoman pada unit-unit kerja n
di TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan.Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah,
cepat, teratur, terintegrasi, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan :
1. Penyelarasan Harapan
Pemangku Kepentingan
Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis
Perusahaan ini dilakukan dengan mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan
menganalisa harapan setiap pemangku kepentingan.Pemangku kepentingan utama
TELKOM terdiri dari pemegang saham, pelanggan, karyawan, masyarakat, pemerintah
dan rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku kepentingan utama tersebut
memberikan informasi yang digunakan dalam proses perencanaan strategis yang
akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan. Harapan tersebut berkaitan
dengan: Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas, pertumbuhan,
portofolio bisnis; Pelanggan: produk, time to market, pengiriman,
kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan; Karyawan: keamanan kerja,
remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap lingkungan; rekan
bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak. Harapan-harapan tersebut
memerlukan penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan benturan
kepentingan satu dengan yang lainnya.
2. Perumusan Strategi
Perusahaan
Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi
dan misi Perusahaan yang mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan,
analisa kemampuan internal Perusahaan dan factor-faktor eksternal.Setelah visi
dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah berikutnya adalah pemetaan sasaran
strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate Strategy Scenario (CSS).CSS
ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama
dalam menyusun perencanaan Perusahaan.CSS disusun berdasarkan masukan/usulan
dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris.CSS diharapkan
memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat
diukur, realistis, dapat dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh.
Dalam penentuan CSS ini digunakan beberapa rujukan antara lain:
a. Analisa
strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis
serta tantangan persaingan;
b.
Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window);
c. Pangsa
pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.
Mekanisme
penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a.
Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
b.
Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan
Resiko (KPPR);
c.
Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit
Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);
d.
Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
e.
Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
f.
Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Pengembangan
Perencanaan Bisnis
CSS dijabarkan dalam bentuk
perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan
jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan lima tahun mendatang
yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan yang selanjutnya digunakan untuk penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dokumen yang dihasilkan dalam
proses perencanaan Perusahaan yang dimiliki TELKOM, meliputi:
1.
CSS, adalah dokumen
utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi, sasaran, strategi korporasi,
strategi inisiatif, kebijakan dan program utama yang disusun dalam waktu lima
tahun kedepan;
2. Group
Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana jangka panjang
Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran dari CSS;
3. Corporate
Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program prioritas satu tahun
anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja
dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;
4. Rencana
Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun sebagai penjabaran
Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai dalam penyusunan RKAP dan
disusun dalam kurun waktu satu tahun anggaran;
5. Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja dan anggaran
Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun mendatang; dan
6. Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan anggaran yang
disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh Direktorat operasi, unit
fungsional korporasi, unit corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan
yayasan.
GCG dapat menjamin dan
memastikan keseluruhan proses, dari kegiatan manajemen stratejik yang baik
hingga pemberian nilai tambah yang berkesinambungan bagi Perusahaan, serta
tidak bertentangan dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana
telah dikemukakan sebelumnya, GCG merupakan sebuah hubungan yang tidak hanya
antara pemegang saham (pemilik) dengan pihak manajemen saja, tetapi juga antara
Perusahaan dengan pemangku kepentingan lainnya. Di sisi lain, manajemen
stratejik merupakan proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi,
pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan perencanaan pencapaian
tujuan organisasi. Oleh karena itu GCG dan manajemen stratejik saling terkait
dan melengkapi satu sama lain. GCG sangat dibutuhkan dalam proses manajemen
stratejik untuk mencapai tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi
yang memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
C. Analisis Perencanaan Strategi PT Telekomunikasi
Indonesia.
a. Mengoptimalkan layanan sambungan
telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
Dengan kemajuan teknologi komunikasi secara global,
PT.Telkom dapat mengikuti kemajuan teknologi terebut dengan memberikan layanan
FWL guna memberikan pelayan terbaik bagi konsumennya. Semakin meningkatnya
kebutuhan komunikasi di era globalsasi maka perusahaan telekomunikasi sejenis
akan bersaing dengan meningkatkan layanan yang terbaru. Adanya FWL, akan
memudahkan konsumen dalam berkomunikasi dan memperluas pangsa pasar yang ada.
b. Memperkuat dan mengembangkan bisnis
sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access
(”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
Dengan meningkatnya kebutuhan komunikasi secara global yang
mengedepankan kepraktisan, tepat sekali bagi PT.Telkom untuk memperkuat dan
megembangkan bisnis FWA dan mengelola portofolio nirkabel. Dengan mengembangkan
bisnis tersebut maka konsumen yang sudah menjadi pelanggan akan merasa puas
memakai layanan PT.Telkom dan mudah untuk menarik konsumen baru dengan berbagai
layanan yang semakin baik.
c. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
Saat ini Perusahaan sedang memperkuat fundamental jaringan
broadband di kawasan Indonesia Timur melalui proyek Palapa Ring, itulah salah
satu cara investasi perusahaan untuk memperluas jaringan diseluruh Indonesia,
karena PT.Telkom memiliki tujuan untuk mewujudkan jaringan nasional yang kuat
dengan nama Nusantara Super Highway.
d. Mengintegrasi solusi bagi UKM,
Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
Dengan menggandeng perusahaan kecil maka PT.Telkom dapat
memperluas jaringan komunikasi karena perusahaan tidak perlu membangun dari
awal semuanya. Dengan cara merger, akuisisi akan lebih efektif dan efisien demi
mencapai tujuan perusahaan apabila dibandingkan dengan memperluas usaha sendiri
dari awal.
e. Mengembangkan layanan Teknologi
Informasi termasuk e-payment.
Dengan layanan elektronik, konsumen perusahaaan dapat secara
praktis melakukan transaksi yang berhubungan dengan pelayanan perusahaan.
Contohnya membayar tagihan telepon akan sangat memudahkan apabila dapat
dilakukan dengan cara transfer dibandingkan cara lama dengan cara mengantri
diteller. Dengan cara transaksi elektonik, konsumen akan merasakan kepuasan
tersendiri karena bisa mengakses semua layanan dan menggunakan cara pembayaran
elektronik.
f. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
Konsentrasi perusahan sekarang bukan hanya dalam hal
komunikasi saja, banyak sekali layanan baru yang selalu ditawarkan dari
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Contohnya informasi yang berupa
iklan-iklan dalam layanan yang berisikan informasi terbaru dunia global,
pengguna juga dapat mengakses segala macam jenis aplikasi yang berhubungan
dengan pendidikan seperti e-book.
g. Berinvestasi pada
peluang bisnis international yang strategis.
Komunikasi bersifat global, maka perusahaan sangat dituntut
untuk berhubungan secara global pula.Untuk menyediakan layanan yang dapat
diakses secara global, bukan hanya untuk daerah tertentu saja. Itulah gunannya
komunikasi, untuk itu perusahaan melakukan investasi internasional dan bekerja
sama dengan perusahaan asing demi menyediakan layanan komunikasi global.
h. Mengintegrasikan Next Generation
Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support
system, Customer support system and Enterprise relations management).
Pertumbuhan teknologi sangatnya cepat, untuk itu perusahaan
harus peka terhadap perubahan didalam komunikasi, perusahaan juga harus mampu
melihat peluang komunikasi dimasa depan. Selain itu, perusahaan harus
mampu menyediakan layanan yang lebih baik bagi konsumen untuk mendukung sistem
poperasi perusahaan.
i. Menyelaraskan struktur bisnis dan
pengelolaan portofolio.
Dengan cara mengevaluasi produk-produk bisnis perusahaan
sehingga perusahaan dapat memfokuskan pada satu jenis usaha tetapi tetap
memiliki diversifikasi usaha.
j. Melakukan transformasi budaya
perusahaan.
Budaya disetiap perusahaan pasti berbeda, untuk itu
sangatlah penting untuk mentrasformasikan budaya yang ada disebuah perusahaan.
Karena perusahaan tidaklah berdiri sendiri, perusahaan juga melakukan merger
dan akuisisi dengan perusahaan lain dan budaya di setiap perusahaan yang diajak
bekerja sama haruslah memiliki budaya yang sama sesuai budaya perusahaan, untuk
itu diperlukan transformasi budaya
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa. Sedangkan perencanaan strategis merupakan proses pengambilan keputusan
strategis oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan
perencanaan yang telah direncanakan sebelumnya dan bertujuan untuk mencapai
kemajuan serta keberhasilan suatu perusahaan.
Sistem perencanaan pada PT Telkom disusun untuk memberikan pedoman
pada unit-unit kerja di perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan
agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah,
cepat, teratur, terintegrasi, sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya
dengan beberapa tahapan – tahapan yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1.
Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan
2.
Perumusan Strategi Perusahaan
3.
Pengembangan Perencanaan Bisnis
Analisis Perencanaan Strategis PT Telekomunikasi Indonesia.
1. Mengoptimalkan layanan sambungan
telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (”FWL”).
2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis
sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access
(”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
4. Mengintegrasi solusi bagi UKM,
Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.
5. Mengembangkan layanan Teknologi
Informasi termasuk e-payment.
6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi pada
peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan Next Generation
Network (”NGN”) dan OBCE (Operational support system, Business support
system, Customer support system and Enterprise relations management).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan
pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya
perusahaan.
2. Saran
Dalam menjalankan proses perencanaan
perusahaan harus merumuskan tujuannya dengan jelas agar perusahaan menggunakan
sumber daya-sumber dayanya secara efektif. Selain itu perusahaan juga harus mengidentifikasi
segala kemudahan dan hambatan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan maka perlu diketahui faktor- faktor lingkungan interrn dan
ekstern kemudian mengembangkan rencana- rencana yang meliputi pengembangan
berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan.
DAFTAR PUSTAKA